Ramadhan menjadi momen proses detoksifikasi bagi kita terhadap segala penyakit/racun dalam hati sehingga muncul kesalihan baik spiritual maupun sosial. Wujud kesalihan spiritual adalah ibadah yang berdimensi vertikal sedangkan sosial berdimensi horizontal. Dengan demikian, melatih kecerdasaan untuk menjaga ukhuwuh antar sesama manusia khususnya sesama muslim sebagai makhluk terbaik Allah Subhanahu Wata’ala patut kita upayakan.
Jum’at, 21 Mei 2021, Rohis SMA Islam Hidayatullah menggelar acara halal bihalal dengan tema: Bangkitkan Ukhuwah pada Sesama, Smaha Peduli Palestina. Tajuk yang selaras sekali dengan apa yang terjadi saat ini yaitu Konflik Palestina dan Israel yang sudah dimulai sejak tahun 1948 dan belum usai hingga kini. Ibu Sri Widayati, S.Pd., selaku Waka Kesiswaan menuturkan dalam sambutannya, “Bulan Syawal adalah bulan peningkatan. Mari kita terus tingkatkan kualitas ibadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala serta kita asah rasa kepedulian terhadap apa yang terjadi di sekitar kita. Palestina adalah saudara kita, sudah seharusnya kita membantu mereka dengan cara apa yang kita bisa.”
Kepedulian adalah salah satu karakter yang dikembangkan oleh SMA Islam Hidayatullah sebagai salah satu upaya mewujudkan profil pelajar pancasila yang didengungkan oleh pemerintah. Peduli terhadap Palestina merupakan pembelajaran aplikatif sebagai contoh nyata dimana para peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna.
Untuk itu dalam acara halal bihalal yang diselenggarakan melalui video conference, Rohis menggandeng ACT (Aksi Cepat Tanggap) untuk memberikan informasi tentang kondisi terkini di Palestina. Ketua Rohis, Allen Haqqi Muhammad (XI MIPA 1) menyampaikan dalam sambutannya, mengajak kepada seluruh warga sekolah untuk ikut peduli terhadap Palestina dengan memberikan donasi yang nanti akan disalurkan oleh ACT. Mekanisme penyerahan donasi disampaikan oleh Muhammad Fakhri Athaurrahman (XI MIPA 1) selaku ketua Askar dan sekaligus penanggung jawab penggalangan dana.
Selanjutnya adalah acara mauidoh hasanah yang dibawakan dengan apik dan menarik oleh Ustadz Yosi Al-Muzanni. Beliau memotivasi para hadirin untuk selalu bertakwa kepada Allah dengan pandai melihat pesan cinta-Nya. “Apapun yang kita alami di dunia ini adalah ujian, maka tugas kita harus bisa membaca hikmah yang berserakan di bumi, termasuk membaca hikmah di balik peristiwa yang dialami oleh saudara-saudara kita di Palestina.”
Pertanyaan menggelitik disampaikan oleh satu peserta didik yaitu Firmasyah Toni S. (X IPS1), yakni apa yang sebaiknya kita lakukan jika kita tidak suka dengan teman yang baru kita kenal karena dia sok asik. Pertanyaan ini dijawab oleh ustadz bahwa kita harus belajar untuk love and care kepada siapapun, termasuk kepada teman yang baru kita kenal. Cinta dan peduli inilah yang akan memunculkan ketulusan. Jika hati tulus maka kita mampu menebarkan kasih sayang kepada sesama.
