Menyongsong tahun pelajaran baru 2021/2022 yang akan dimulai pada bulan Juli mendatang, SMA Islam Hidayatullah (SMAHA) sudah mempersiapkan para guru untuk menyusun perangkat pembelajaran, salah satunya adalah dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
KTSP merupakan kurikulum yang disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan yang menjadi pedoman bagi warga sekolah dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Untuk mendapatkan dokumen E-KTSP yang baik dan sesuai standar yang diharapkan, SMAHA mengadakan Workshop Penyusunan Dokumen E-KTSP Tahun Pelajaran 2021/2022. Workshop ini dilaksanakan selama tiga hari, yaitu pada hari Jumat (22/5), Sabtu (22/5), dan Sabtu (29/5). Kegiatan ini melibatkan kepala sekolah, waka kurikulum, waka kesiswaan, dan guru mapel dengan menghadirkan narasumber pengawas SMA di Cabdin wil. 1 yaitu Dra. Anni Prabandani, M.Pd.
Kepala SMAHA, Ibu Etik Ningsih, S.Pd, memberikan orientasi beberapa saat sebelum workshop dimulai, “Dokumen KTSP merupakan tanggung jawab kita bersama. Maka dari itu, mari kita susun dokumen E-KTSP ini dengan sebaik mungkin. Mengingat bahwa dokumen E-KTSP ini menjadi acuan dalam menjalankan segala aktivitas di tahun pelajaran 2021/2022”, tutur kepala SMAHA, Ibu Etik Ningsih, S.Pd., saat menyampaikan sambutannya.
Dalam memaparkan materi workshop, Bu Anni memulai dengan menyampaikan kalimat yang mengandung animo di dalamnya , “Kita harus mau dan bisa berubah. Karena yang abadi itu perubahan yang selalu kita jumpai setiap saat. Sebagai umat, kita harus bisa mengikuti perubahan tersebut”, tutur beliau.
Banyak sekali ilmu yang dibagikan Bu Anni kepada para peserta workshop, antara lain unsur dalam penyusunan dokumen E-KTSP, silabus, RPP, karakter dan kecakapan abad 21, serta alur pengesahan KTSP (buku 2 dan 3). Beliau juga menekankan jika RPP harus diintegrasikan dengan 4C (Communucation, Collaboration, Critical Thinking, & Creativity), pendidikan karakter, dan literasi. Materi workhsop semakin jelas dengan dijabarkannya contoh-contoh mengembangkn kegiatan pembelajaran.
Di penghujung kegiatan, Bu Anni mengajak para guru bermain games untuk mengetahui karakteristik guru. Beliau juga memutarkan video pendek yang berisi gambaran dan tantangan dalam mencapai Indonesia Emas di tahun 2045.