LDK: Ajang Awal Menempa Diri

Organisasi dipilih menjadi salah satu program unggulan non akademik di SMA Islam Hidayatullah Semarang. Mengapa demikian? Dengan berorganisasi siswa akan tumbuh dan terlatih jiwa kepemimpinannya. Berlatih menjadi pemimpin maknanya siswa berlatih untuk bertanggung jawab, belajar menyelesaikan masalah, memperbanyak relasi (teman), melatih kemampuan berkomunikasi, serta membuka cakrawala wawasan dan ilmu pengetahuan. Sederet manfaat berorganisasi tersebut, SMA Islam Hidayatullah Semarang menerapkan aturan wajib ikut berorganisasi bagi seluruh siswa kelas XI.

Peserta LDK PMR sedang mengikuti aneka team work games. (Foto:Azim)

Berbagai jenis organisasi di sekolah telah dibentuk dan disambut sangat baik oleh para siswa. Rangkaian kegiatan pun telah dirancang dan dilaksanakan dengan baik oleh tim kesiswaan. Salah satunya adalah LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan).

Baru-baru ini telah diselenggarakan LDK dari tiga organisasi yang hampir bersamaan. Yakni, LDK PMR yang diselenggarakan pada tanggal 11-12 Oktober 2019. Berikutnya LDK Osis dan Rohis yang diselenggarakan bersama telah terlaksana pada tanggal 18-19 Oktober 2019. Masing-masing kegiatan berlangsung selama dua hari penuh. LDK PMR memilih di sekolah sebagai tempat penyelenggaraan meskipun para peserta LDK tidur di tenda sehingga suasana outdoor masih sangat terasa. Kompleks Candi Gedong Songo Kabupaten Semarang dipilih para pengurus Osis-Rohis dalam pelaksanaan LDK kali ini. Tepatnya di kompleks candi ke dua. Muwahidin, S.Pd. selaku Waka Kesiswaan menyampaikan, “Untuk penyelenggaraan LDK ini sepenuhnya direncanakan dan dilaksanakan oleh pengurus Osis-Rohis. Kami memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada mereka untuk belajar merencanakan serta berani membuat keputusan. Termasuk memutuskan Gedong Songo sebagai tempat penyelenggaraan LDK ini.”

Peserta LDK PMR sedang belajar memberi pertolongan pertama (Foto:Azim)

Masing-masing LDK diikuti pengurus senior dan calon pengurus yang didampingi oleh pembina organisasi. Banyak keseruan mewarnai setiap agenda kegiatan. Selain pembekalan materi fisik ada juga materi mental. Bagaimana dengan tantangan di malam hari? kegiatan yang sering dikenal dengan “Jurit Malam” ini pun tidak ketinggalan. Namanya juga tantangan, pasti tujuannya untuk menguji nyali para peserta. Tidak sedikit para peserta menyampaikan takut saat jurit malam tapi setelah selesai justru agenda inilah yang paling disukai dan dikenang.

Pada kegiatan LDK PMR hadir pula Sekretaris PMI Kota Semarang yaitu H. Surachman, SIP. yang sekaligus melantik pengurus baru masa bakti 2019-2020 bersama kepala sekolah. Beliau mengungkapkan saat memberi sambutan pada pelantikan, “Terima kasih kepada kepala sekolah yang telah memberi kesempatan kepada para siswa untuk berlatih menjadi insan yang peduli terhadap orang lain dalam wadah PMR.”

Eko Wahyu Diyono, S.Si., M.Pd , Kepala SMA Islam Hidayatullah (berbaju batik) dan H. Surachman, SIP., Sekretaris PMI Kota Semarang (tengah) dalam pelantikan pengurus PMR masa bakti 2019-2020. (Foto: Azim)

Pada LDK Osis dan Rohis tampak para peserta mengikuti seluruh kegiatan dengan semangat. Alvina Zhafran A (XI MIPA 2) calon pengurus Rohis menyampaikan sambil senyum ceria seusai kegiatan, “Senang sekali ikut LDK, ada serunya ada pula takutnya. Saat jurit malam saya takut sekali waktu disuruh pegang ulet. Awalnya saya merasa jijik, tapi karena takut dimarahi saya beranikan diri memegangnya. Alhamdulillah, hikmahnya sekarang saya tidak takut lagi dengan ulet. He he he.”

Para pembina dan seluruh peserta LDK Osis-Rohis foto bersama usai kegiatan

“LDK menjadi ajang menempa diri para pengurus dan peserta menjadi pemimpin-pemimpin organisasi. Kelak di tangan mereka lah masa depan Islam dan Indonesia.” Ujar Eko Wahyu Diyono, S.Si., M.Pd., Kepala sekolah SMA Islam Hidayatullah Semarang. (nng-humas)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *