Membangun Komunikasi Positif Menghilangkan Toxic Relationship

Saat ini Toxic Realtionship menjadi salah satu hal yang sedang trending dan banyak fakta menunjukkan jika Toxic Realtionship dapat menyebabkan gangguan psikis. Toxic Relationship itu sendiri merupakan suatu kondisi hubungan yang tidak sehat dan beracun yang dapat  merugikan salah satu atau kedua belah pihak yang terlibat. Hubungan ini dapat terjadi dalam berbagai konteks, tak terkecuali dalam dunia kerja. 

Untuk menghindari munculnya kondisi Toxic Relationship, seluruh warga SMAHA mengikuti pembinaan yang diselenggarakan LPI Hidayatullah pada Jumat, 3 Januari 2024 di ruang meeting SMAHA. Tidak hanya warga SMAHA, kegiatan ini juga diikuti warga SMP Hidayatullah serta dihadiri oleh Direktur LPI Hidayatullah beserta jajarannya.  Kegiatan pembinaan diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran, menyanyikan mars Hidayatullah, serta lima nilai dasar pengabdi Hidayatullah. 

Bapak Edrus, S.Ag., selaku sekertaris eksekutif LPI Hidayatullah sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Guru merupakan profesi yang sangat mulia. Hal mulia ini harus kita jaga, salah satunya adalah dengan membentengi diri dari virus yang bernama toxic relationship. Semoga melalui pembinaan ini kita semua dapat terhindar dari virus tersebut dan dapat berkomunikasi dengan baik”, tambah Bapak Edrus.

Ibu Nurina, S.Psi., M.Psi., CHA., CGA., hadir sebagai pembicara dalam pembinaan yang bertajuk “Membangun Komunikasi Positif Menghilangkan Toxic Relationship” ini. Menurut Ibu Nurina, Toxic Relationship sifatnya menular seperti virus. Munculnya virus tersebut dikarenakan orang-orang yang tidak profesional dalam mengelola sudut pandang, meyakini presepsi diri sendiri, komunikasi terbatas, hingga timbul prasangka.. Dalam berkomunikasi kita harus melihat sudut pandang orang yang kita ajak berbicara, tidak hanya melihat dari sudut pandang kita saja.

Ibu Nurina menjelaskan ciri-ciri orang toxic antara lain yaitu egois, suka memaksakan kehendaknya, suka membuka aib seseorang di depan banyak orang, serta suka membunuh karakter orang lain. Namun, beliau juga memberikan tips dalam menghadapi orang toxic yaitu dengan cara jauhi orang tersebut. Apabila orang toxic adalah orang terdekat kita, maka siapkan waktu dan mood yang baik saat akan menghadapi orang toxic tersebut. Tak lupa, hujani orang toxic dengan kata-kata positif.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat karena dapat me-refresh kondisi psikologi Bapak/Ibu guru dan mengevaluasi pelayanan terbaik untuk berkomukasi dengan siswa, rekan kerja, maupun orang tua siswa di semester berikutnya”, ujar Miss Agitha, guru SMAHA.

Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab. Banyak sekali pertanyaan dari guru SMAHA dan SMP Hidayatullah terkait cara menghindari Toxic Relationship.