Membangun Islamic Mental Health

mental health

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di kalangan remaja, SMA Islam Hidayatullah (SMAHA) menyelenggarakan pelatihan kesehatan mental yang diikuti oleh siswa kelas X. Pelatihan ini terselenggara pada hari Kamis (5/9/2024) di aula sekolah dengan narasumber Bapak Yus Ibnu Yasin, M.Si., seorang trainer dari Maqna Consulting Semarang. Pelatihan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang bertema Bangunlah Jiwa Raganya. Kegiatan ini bertujuan membantu para siswa untuk membangun mental yang sehat didasarkan pada prinsip dan nilai Islam. 

Dalam sesi pelatihan, para siswa diajak untuk memahami pentingnya membangun kesehatan mental islami, anatara lain: unshakable mentality, adab mastery, agility, dan caring for happiness. “Agar kita bisa menjadi insan yang unshakable, maka kita harus memiliki mental yang kuat. Bagaimana caranya? Yaitu tetaplah tenang di saat konflik datang,” ungkap Pak Yasin. Beliau juga menambahkan tentang adab-adab bergaul dengan lawan jenis, seperti menjaga pandangan, tidak berduaan, tidak bercampurbaur, tidak menyentuh, menjaga aurat dan berhias secukupnya. 

Salah satu siswa yang mengikuti pelatihan, Rifda Naila (kelas X-4), menyampaikan pertanyaan pada sesi tanya jawab. “Bagaimana cara mengatasi keinginan untuk berpacaran? Saya tahu itu tidak baik tapi saya ingin merasakan pacaran,” ungkapnya. Pak Yasin pun memberikan tips bagaimana cara mengelola keinginan berpacaran. Pertama, merenung dan berpikir apa dampak berpacaran,  kedua menyibukkan diri dengan aktivitas positif baik di sekolah maupun di rumah. 

Berikutnya, poin penting lain yang dibahas dalam pelatihan adalah tentang caring for happiness. Salah satu ibadah paling agung yang dapat menembus banyak penghalang adalah upaya memenuhi kebutuhan orang lain. Pak Yasin memotivasi para siswa untuk peka dengan lingkungan sekitar, dan pentingnya berkontribusi (social service) karena hal inilah yang mampu mendatangkan kebahagiaan sejati. 

Kepala sekolah, Ibu etik Ningsih, S.Pd., menyampaikan bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan prestasi akademik siswa. “Kami menyadari bahwa tekanan belajar, media sosial, dan perubahan sosial lainnya bisa berdampak besar pada kondisi mental siswa. Melalui pelatihan ini, kami ingin memberikan bekal manajemen membangun islamic mental health agar siswa memiliki akidah dan karakter yang kuat  sehingga mampu mengelola godaan negatif di sekeliling mereka.”