Pelatihan Kepemimpinan: Solidkan Tim SMAHA Hebat

Leadership, inti dari sebuah organisasi, artinya bahwa kepemimpinan merupakan kunci utama dan ‘motor’ dari semua sumber daya yang tersedia pada suatu organisasi. Perubahan dalam konteks pendidikan terjadi di segala bidang dan melahirkan berbagai persoalan yang harus diselesaikan. Tantangan tersebut bisa saja terjadi intern antarguru, siswa dan guru, guru dan orang tua, pihak sekolah dengan masyarakat, dan sebagainya. Dengan demikian diperlukan pemimpin sekolah yang memadai untuk bisa mencari solusi yang tepat mengatasi persoalan-persoalan yang terjadi.

Untuk itu, pada tanggal 10-11 Juli 2023, Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Hidayatullah Semarang menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan yang diikuti oleh seluruh jajaran pimpinan sekolah dari seluruh unit yaitu PAUD, SD, SMP, dan SMA Islam Hidayatullah (SMAHA). Acara berlangsung selama dua hari dengan mendatangkan narasumber seorang pakar pendidikan yaitu Bapak Mim Saiful Hadi, M. Pd. dari Surabaya. Bertajuk “Membangun Jiwa Kepemimpinan Berkarakter GOLD” terselenggara di ruang meeting SMAHA. Tim pimpinan dari SMAHA yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 13 orang, terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, pembantu pimpinan, koordinator jenjang, koordinator BAQ, dan kepala tata usaha.

“Para pimpinan sekolah hendaknya bisa menjadi “model” dan mampu menggerakkan tim sehingga bisa mencapai visi sekolah yang sudah disepakati bersama,” ungkap Bapak Umar Toha, M.B.A. selaku Ketua Yayasan Abul Yatama di sela-sela sambutannya pada acara pembukaan. Bapak Eko Wahyudiono, S. Si., M. Pd. sebagai Direktur LPI Hidayatullah menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting bagi para pimpinan sekolah yang akan menjalankan tugas di tahun pelajaran 2023/2024.

Paparan materi yang disampaikan oleh Bapak Mim selaku narasumber sangat menarik dan aplikatif untuk dilaksanakan bagi para pimpinan sekolah. Beliau menjelaskan bahwa seorang pimpinan harus memberi kesempatan kepada bawahan untuk mencoba sesuatu sekaligus memahami dan menyikapi dengan bijak jika ada kegagalan. “Pimpinan harus bisa memberdayakan timnya, salah satu caranya adalah dengan forgive mistakes yaitu membiarkan tim mengerjakan sesuatu hingga selesai meskipun belum sempurna daripada tidak mengerjakan sama sekali,” imbuhnya.

Ibu Etik Ningsih, S. Pd. selaku Kepala SMAHA menuturkan bahwa kegiatan pelatihan kepemimpinan seperti ini dibutuhkan sekolah guna merapatkan barisan karena kekompakan sebuah tim adalah syarat yang harus dipenuhi agar roda sistem manajemen sekolah bisa berjalan dengan lancar. Beliau menambahkan, “SMAHA adalah sekolah favorit di Kota Semarang, untuk itu kami harus menjaga kepercayaan masyarakat ini yaitu salah satunya dengan merawat tim pimpinan sekolah selalu solid.”