“Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu”, sesuai dengan nasihat Ali bin Abhi Thalib RA tersebut, kita sebagai guru maupun orang tua harus mampu mendidik anak-anak sesuai dengan zamannya.
Maka dari itu, SMA Islam Hidayatullah Semarang bekerjasama dengan Majelis Ta’lim Hidayatullah menggelar Kajian Parenting dengan mengangkat tema “Mendidik Gen Z dengan Hati”. Kajian parenting ini dilaksanakan secara offline di aula SMAHA dan disiarkan langsung melalui kanal youtube SMAHA.
Dalam acara ini, Ummi Pipik sebagai seorang pendakwah sekaligus pendidik bagi anak-anaknya, hadir sebagai narasumber untuk menyampaikan kiat-kiat mendidik generasi Z dengan hati. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an serta sari tilawah yang dibacakan oleh Nabila Hilma (XII MIPA 2) dan Najima Ammani (XI MIPA 2).
“Gen Z merupakan generasi yang terlahir dengan berbagai situasi, terutama perkembangan teknologi. Kita sebagai orang tua sekaligus pendidik harus mampu mendidik mereka dengan hati. Pada kesempatan yang baik ini, kita akan belajar bersama Ummi Pipik bagaimana kiat-kiat untuk mendidik gen Z dengan hati”, tutur kepala SMAHA, Ibu Etik Ningsih, S.Pd.
“Sebagai orang tua, kita bisa mendidik anak sejak ia berada di dalam rahim. Jika kita ingin anak kita rajin sholat, maka kita juga harus rajin sholat. Mendidik anak bukan hanya sebatas teori, tapi kita juga mencontohkan di depan anak-anak. Mendidik anak menggunakan hati itulah cara terbaik, karena hati itu ibarat wadah dalam tubuh kita. Mendidik anak menggunakan hati akan lebih mengena”, tutur Ummi Pipik.
Ummi Pipik juga mengajak para jama’ah kajian untuk mendidik anak-anak sesuai dengan anjuran Rasulullah antara lain dengan cara, kuatkan Tauhid anak-anak; berusaha-adil kepada anak dan jangan membanding-bandingkannya; berikan mereka tanggung jawab/amanah; berikan mereka konsekuensi; jadikan anak sebagai teman bicara; serta yang paling utama doakan selalu anak-anak kita.
Di akhir acara, Ummi Pipik membuka sesi tanya jawab bersama para jama’ah. Ibu Sri Widayati, S.Pd mengajukan pertanyaan bagaimana formula agar anak-anak tidak kecanduan game online. “Beri hukuman kepada mereka, seperti yang Rasullullah anjurkan. Kita minta mereka menyelesaikan tanggung jawabnya kepada Allah. Kurangi waktu mereka untuk bermain game hingga mereka jenuh”, tutur Ummi Pipik.