Dampak dari Covid -19 bukan hanya menyerang dari segi kesehatan fisik saja. Tetapi berdampak pada semua bidang baik ekonomi, sosial, dan pendidikan. Salah satu upaya untuk membatasi dan memutuskan mata rantai penyebaran virus Covid-19 ialah mewajibkan siswa untuk belajar di rumah. Istilah ini disebut PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).
Tatanan kehidupan yang baru untuk PJJ ini menjadi hal yang tidak mudah bagi guru, siswa, dan orang tua. Maka dari itu sangat diperlukan kerjasama antara guru dan orang tua wali murid untuk membantu kelancaran proses PJJ. Untuk mewujudkan hal tersebut, SMA Islam Hidayatullah mengadakan kegiatan rutin sebagai ruang komunikasi anatar guru dn orang tua, yaitu PGOTW (Pertemuan Guru dan Orang Tua/Wali) kelas XI secara virtual dengan menggunakan aplikasi zoom meeting yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 8 Agustus 2020. Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama untuk orang tua/wali kelas XI MIPA 1 dan sesi kedua untuk orang tua/wali kelas XI MIPA 2.
Acara ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh perwakilan siswa kelas XI, kemudian sambutan ketua komite Sudarno Agung Purwantoni, S.H., M.M., sambutan kepala SMA Islam Hidayatullah Etik Ningsih, S.Pd. Dilanjutkan penyampaian program sekolah oleh waka kurikulum Taufik Nur Hidayat, S.Pd., dan waka kesiswaan Sri Widayati, S.Pd.
“Situasi pembelajaran di masa pandemi seperti ini bukanlah hal yang mudah. Maka dari itu, kami sebagai pengurus komite mengharapkan guru dan orang tua/wali murid saling bekerjasama demi kelancaran proses pembelajaran. Melalui forum PGOTW seperti ini, diharapkan guru dan orang tua/wali mampu sharing hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran.” Tutur Sudarno Agung Purwantoni.
Di sesi akhir, dibuka sesi tanya jawab dan sharing. Banyak sekali pertanyaan dan saran yang membangun dari orang tua/wali murid. Antara lain seputar materi pembelajaran selama PJJ, kegiatan ekstrakurikuler, dan perihal pantuan kegiatan ibadah siswa.
Salah satu orang tua murid, dr. M.Faktullah Immamudin menyampaikan, “Di SMA Islam Hidayatullah pembentukan karakternya sangat bagus, mengingat anak saya yang belajar mandiri dengan tinggal di Semarang sedangkan saya di Brebes.”
Sri Widayati, S.Pd., wakil kepala sekolah bidang kesiswaan mengungkapkan, “Pembentukan karakter dilakukan dengan berbagai upaya. Antara lain pantuan ibadah menggunakan Building Learning Power (BLP), yang di dalamnya terdapat banyak aspek pembiasaan baik, seperti aspek ibadah harian, menjaga kebersihan, membantu orang tua, dan lain sebagainya. Para siswa diwajibkan melaksanakan dan mengisi aspek-aspek tersebut setiap hari. Maka dari itu, di masa PJJ seperti ini kami mengharapkan peran bimbingan para orang tua/wali untuk mendampingi pantauan ibadah anak-anak.”