Partisipasi Semesta, Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua

Senin, 2 Mei 2025, di bawah langut biru yang tak terbatas, sebuah barisan semangat berkumpul di lapangan SMA Islam Hidayatullah Semarang (SMAHA). Hari ini, di bawah bendera Merah Putih yang berkibar megah, keluarga besar SMAHA merayakan bukan hanya sekadar tanggal, tetapi sebuah perjalanan panjang yang tak kenal lelah untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, untuk semua. 

Tahun 2025 ini, Hardinkas (Hari Pendidikan Nasional) mengangkat tema “Partisipasi Semesta, Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”. Sesuai tema tersebut, Bapak Suherianto, S.Kom., selaku pembina upacara mengajak seluruh warga sekolah untuk memandang pendidikan bukan hanya sebagai kewajiban, tetapi sebuah panggilan jiwa. Pendidikan, kata beliau bukanlah jalan untuk membebaskan manusia dari kebodohan. Tetapi, pendidikan merupakan hal yang mengiringi pertumbuhan manusia sesuai dengan qodratnya (QS Al Alaq), yaitu terus belajar. Tugas pendidik adalah menuntun dan mendukung pendidikan yang ada.

Bapak Suherianto juga menyampaikan bahwa pendidikan menuntun kita semua untuk berpikir kritis di tengah tantangan yang sangat kompleks ini. “Teknologi bukan semata sebagai alat hiburan, tapi jadikanlah teknologi sebagai senjata masa depan. Gunakanlah telnologi dengan cerdas. Media sosial bukanlah sebagai ajang pamer, tetapi sebagai tempat berbagai informasi. Sekarang semuanya ada di tangan kita. Kita tinggal memilih, mau menjadi penikmat teknologi secara pasif, atau sebagai penggerak teknologi. Setiap detik, setiap menit ada peluang untuk mengembangkan diri. Mari gunakanlah pendidikan untuk menuju kemajuan material dan spiritual”, ujar Bapak Suherianto. Beliau juga mengajak peserta upacara untuk memperingati Hardiknas dengan semangat membara, belajar tanpa batas, dan terus berkarya dengan teknologi. 

Pada upacara kali ini, tim paduan suara mempersembahkan lagu Bagimu Negeri karya R. Kusbini yang memiliki kaitan erat dengan Hardiknas. Setelah lagu Bagimu Negeri mengalun dengan megah, suasana berubah menjadi lebih penuh harapan. Peringatan ini tidak hanya mengingatkan kita pada perjuangan Ki Hajar Dewantara, tetapi juga memotivasi kita untuk melangkah bersama, tak hanya sebagai individu, tetapi sebagai bagian dari sebuah semesta yang luas dan penuh makna. Upacara ditutup dengan pembacaan doa.  

Hari ini, Hardiknas mengajarkan kita bahwa dalam semesta yang besar ini, tak ada yang lebih penting selain kebersamaan dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu untuk semua. Sebab, dengan bersama-sama kita bisa menciptakan perubahan, membangun jembatan bagi generasi yang akan datang.