Bagi SMAHA GenZees yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi, tak jarang rasa galau menyelimuti mereka untuk menentukan jalur masuk PTN yang akan diambil, jurusan, hingga PTN yang akan dituju. Untuk mengatasi hal tersebut, SMAHA memiliki rangkaian kegiatan untuk kelas XII dalam menentukan studi lanjut. Mulai dari tes minat bakat, layanan konsultasi dengan BK, layanan karir, CDA (Campus Day Attachment), training motivasi belajar, bimbel, try out, sosialisasi masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri) strategi pemilihan jurusan, hingga High Best Education.
Jumat, 10 Januari 2025 SMAHA mengadakan SMAHA SPESCTASOUL. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa alumni SMAHA angkatan XXIII yakni Azkal A (SNBT-Fakultas Teknik UGM), Hasan Tsabit (SNBP-Fakultas Teknik UNDIP), Deneb (SNBT-FISIP UPN Yogyakarta), dan Ardelia S (SNBT-Fakultas Kedokteran UNDIP). Mereka membagikan pengalaman mereka terkait tips & trick untuk mengatasi kegalauan yang dialami GenZees dalam melanjutkan ke PTN dan sharing tentang dunia perkuliahan.
“SMAHA Spectasoul merupakan salah satu bentuk ikhtiar sekolah untuk membantu siswa/siswi SMAHA menentukan jalur, jurusan, maupun perguruan tinggi yang diinginkan. Semoga melalui kegiatan ini bisa men-charge semangat kalian”, ujar Ibu Sri Widayati, S.Pd., wakasis SMAHA.
Ibu Septilio Zahra, S.Psi., selaku guru BK sekaligus koordinator kegiatan menuturkan tujuan diadakan kegiatan ini yaitu untuk menambah semangat dan motivasi SMAHA GenZees untuk menentukan pilihan masuk ke PTN. “Semoga melalui kegiatan ini, siswa sudah bisa menentukan ke arah mana nanti setelah lulus dan tidak galau lagi dalam menentukan PTN”, tambah Ibu Septi.
Deneb menceritakan tentang perjuangannya dalam masuk PTN jalur SNBT. Ia mengatakan masuk ke PTN yang diinginkan tidaklah semudah yang dikira. “Masuk ke dalam daftar siswa eligible bukan berarti sudah selesai perjuangannya. Belajar dari pengalaman saya dulu, saya sangat gembira masuk daftar eligible, namun ternyata rezeki saya lewat jalur SNBT”, tutur Deneb.
Ardelia memberikan saran untuk adik-adik kelas untuk dapat membagi waktu KBM di kelas dengan waktu les/try out soal UTBK.
Pengalaman yang berbeda dialami oleh Hasan. Alumni SMAHA Yang saat ini menjalani program kuliah tekniknsipil UNDIP. Ia mengatakan jika pembelajaran di dunia perkuliahan itu tidak se-simpel yang ada di jenjang SMA. Hasan juga menambahkan jika sudah menjadi mahasiswa tidak ada yang namanya dosen mengingatkan tugas ke mahasiswa, beda halnya ketika masih di SMA.
Setelah sharing secara umum selesai, kegiatan dilanjutkan dengan sharing khusus. SMAHA GenZes membentuk beberapa kelompok, setiap kelompok didampingi oleh alumni. Mereka diberi kesempatan untuk sharing lebih dekat lagi terkait dunia perkuliahan.
Acara ini seru. Saya menjadi tahu tips & trick dalam menentukan perguruan tunggu dan saya memiliki gambaran terkait dunia perkuliahan”, tutur Ajeng (XII 4).