Alumni Mengajar: Dekatkan Siswa dengan Dunia Wirausaha Lebih Dini

Pagi ini, Rabu, 8 November 2023 di ruang meeting SMA Islam Hidayatullah (SMAHA) tampak sedikit berbeda. Siswa kelas X duduk berderet membentuk saf dengan rapi. Sebelah timur adalah barisan siswa putri sedangkan bagian barat ditempati siswa putra. Rupanya mereka bersiap mengikuti salah satu rangkaian kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang bertajuk “Alumni Mengajar.”

Dua alumni sebagai narasumber telah hadir di tengah-tengah siswa. Mereka adalah Kinayungan Alfatan Loda Hartanto, S.T. yang biasa disebut Fatan serta Dika Iqbal Prayogi, S. M. dan biasa dipanggil Dika. Fatan dan Dika adalah alumni SMAHA yang akan sharing pengalamannya sebagai pengusaha yang mereka tekuni hingga kini. Anak-anak pun antusias mendengarkan kakak-kakak kelas bercerita bagaimana awal mereka tertarik untuk terjun di dunia bisnis.

“Setelah program Orang Tua mengajar, rangkaian P5 kelas X bertema kewirausahaan ini adalah Alumni Mengajar. Kami ingin menghadirkan sosok praktisi dari para alumni. Fatan dan Dika adalah dua alumni hebat SMAHA yang berhasil menekuni dunia bisnis, untuk itu sengaja mereka berdua kami undang untuk memberikan inspirasi sekaligus berbagi pengetahuan di bidang wirausaha. Semoga semakin menambah pengetahuan anak-anak sebelum mereka nanti terjun langsung berjualan produknya di pekan ini.” Demikian tutur Pak Taufik Nur Hidayat, S. Pd. sebagai Waka Kurikulum SMAHA. “Projek ini akan berlangsung selama dua pekan, goal-nya adalah menumbuhkan jiwa wirausaha, yaitu tanggung jawab, mandiri, berani mengambil resiko, kreatif, dan inovatif” tambahnya.

Di sela-sela paparannya, Fatan memberi motivasi kepada para siswa bahwa sebagai anak muda harus memiliki dua modal penting yaitu berani bertindak dan tidak gengsi. Dengan kedua hal ini maka akan terbaca peluang-peluang emas yang bisa dijadikan aset membuka usaha. Hal ini diaminkan oleh Dika, yang menyampaikan bahwa sebelum memulai usaha haruslah diawali dengan niat, tekad yang kuat serta fokus dengan apa yang ingin dicapai. “Adik-adik jangan malu untuk berjualan, ya. Dulu waktu SMA, saya sudah mulai berjualan. Saya jualan masuk ke kelas-kelas pada saat jam istirahat di sekolah,” imbuhnya.

Sesi tanya jawab pun berlangsung setelah sesi paparan usai. Beberapa siswa mengacungkan jari untuk bertanya. Salah satunya adalah Putra Kurniawan dari kelas X-1 yang bertanya tentang cara pemilihan lokasi yang tepat untuk mengembangkan usaha. Fatan menjawab bahwa pemilihan lokasi idealnya memang harus strategis, banyak dikunjungi orang, namun jika lokasi seperti ini tidak didapat, tidak masalah karena bisa diimbangi dengan publikasi digital lewat media sosial. Dika juga menambahkan bahwa pemilihan lokasi terkait juga dengan target pasar. Jika target pasarnya anak sekolah maka dicari lokasi yang dekat dengan sekolah, tidak lupa ditambah pula dengan publikasi lewat konten-konten kreatif di media sosial.

Tidak terasa sesi tanya jawab pun selesai. Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat dari sekolah untuk kedua alumni. Sertifikat diserahkan oleh Pak Taufik diiringi tepuk tangan meriah dari para siswa. Fatan menyampaikan bahwa dia support sekali acara seperti ini, “Adik-adik perlu didekatkan dengan dunia profesi sejak dini termasuk profesi seorang pengusaha seperti saat ini.” Naomi Shiefa Zahrani, salah satu siswa dari X-3 mengungkapkan kesannya,” Saya senang sekali acara Alumni Mengajar ini, jadi nambah wawasan di dunia usaha dan kenal lebih dekat sama kakak-kakak keren seperti Kak Fatan dan Kak Dika.”