Disiplin VS Keras

Salah satu karakter positif dari peserta didik yang ingin dibentuk di berbagai sekolah adalah disiplin. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disiplin diartikan sebagai ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dan sebagainya).

Peserta didik yang baik hendaknya mampu mencerminkan karakter disiplin. Salah satu bentuk disiplin biasanya ditandai dengan sikap yang menaati peraturan atau tata tertib, rapi, tepat waktu, dan tidak menunda-nunda pekerjaan. Menanamkan karakter disiplin perlu dilakukan sedini mungkin, hal ini karena akan berdampak pada kebiasaan di kemudian hari. 

Wakasis SMAHA, Ibu Sri Widayati, S.Pd., memberikan penguatan karakter kepada beberapa siswa.

Sekolah merupakan salah satu tempat yang menguatkan karakter disiplin. Seperti kita ketahui bahwa  peserta didik yang bersekolah bukan hanya belajar materi pelajaran akan tetapi juga belajar karakter. Ada banyak cara yang bisa diterapkan untuk menguatkan karakter disiplin ini baik melalui pembiasaan maupun melalui berbagai bentuk kegiatan tematik seperti latihan dasar kepemimpinan, character building, sinergy building, dan lain sebagainya yang sejenis. Namun, beberapa pihak kerap kali memaknai bahwa disiplin itu harus bersamaan dengan keras.

Disiplin dan keras sering kali dianggap sebagai dua hal yang sama, tetapi sebenarnya ada perbedaan yang mendasar di antara keduanya. Disiplin merupakan kepatuhan terhadap peraturan dan norma yang berlaku, sedangkan keras merupakan kegiatan menggunakan kekerasan atau tekanan untuk memaksa seseorang untuk mengikuti kehendak kita.

Perbedaan antara disiplin dan keras dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:

  • Aspek tujuan

Disiplin bertujuan untuk menciptakan ketertiban dan keteraturan, sedangkan keras bertujuan untuk memaksa seseorang untuk mengikuti kehendak kita.

  • Aspek cara

Disiplin menggunakan cara-cara yang positif dan membangun, sedangkan keras menggunakan cara-cara yang negatif dan merusak.

  • Aspek dampak

Disiplin memiliki dampak yang positif, yaitu menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemandirian, sedangkan keras memiliki dampak yang negatif, yaitu dapat menimbulkan rasa takut, kebencian, dan perlawanan.

Disiplin merupakan hal yang penting dalam kehidupan, baik di sekolah, di tempat kerja, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin dapat membantu kita untuk mencapai tujuan kita, baik secara pribadi maupun bersama-sama.

Sementara itu, keras bukanlah hal yang baik. Keras dapat menimbulkan berbagai masalah, baik secara individu maupun sosial. Oleh karena itu, penting untuk membedakan antara disiplin dan keras, dan menggunakan disiplin sebagai cara untuk mencapai tujuan kita.

Berikut adalah beberapa contoh perbedaan antara disiplin dan keras:

  • Disiplin
    • Seorang guru meminta siswanya untuk mengerjakan tugas tepat waktu.
    • Seorang atasan meminta karyawannya untuk bekerja dengan rajin.
    • Seorang orang tua meminta anaknya untuk bersikap sopan.
  • Keras
    • Seorang guru memukul siswanya karena tidak mengerjakan tugas.
    • Seorang atasan memarahi karyawannya karena tidak bekerja dengan baik.
    • Seorang orang tua membentak anaknya karena tidak menurut.

Dengan memahami perbedaan antara disiplin dan keras, kita dapat menerapkan disiplin dalam kehidupan kita dengan cara yang positif dan membangun. Semoga karakter disiplin ini akan melekat kuat dimanapun posisi masing-masing dan akan memberi dampak positif bagi orang-orang di sekitar kita. 

Penulis : Sri Widayati, S.Pd. Guru SMA Islam Hidayatullah.

Editor : Annisa Erwindani, S.Pd. Guru SMA Islam Hidayatullah.