“Dunia dalam genggaman”, itulah istilah yang tepat digambarkan saat ini. Melalui medsos yang ada di gadget, kita dapat mengirim pesan, membagikan informasi, mengunggah status maupun foto, bahkan mengetahui aktivitas seseorang. Namun, di sisi lain medsos juga dapat memberikan dampak negatif jika tidak bijak dalam penggunaannya. Hal ini sering dianalogikan bahwa medsos ibarat pisau bermata dua.
Mirisnya, saat ini medsos sering disalahgunakan oleh penggunanya, terutama pelajar. Hal tersebut tentunya menimbulkan dampak buruk bagi dirinya maupun orang lain. Untuk membekali siswa dalam penggunaan medsos dengan bijak, Jumat (18/8/2023) SMAHA mengadakan talkshow Bijak Bermedia Sosial dengan tema “Menjadi Generazi Z Bijak Bermedia Sosial”. Kegiatan ini dilaksanakan di aula dan diikuti oleh seluruh siswa kelas X-XII.
Talkshow ini dimoderatori oleh Ibu Suwarni, S.Pd., M.Pd. serta mengundang narasumber sekaligus psikolog sekolah, Ibu Nurina, S.Psi., M.Psi., CHA, CGA.
“Penggunaan gadget yang berlebihan disebabkan oleh rasa kecemasan dan kesepian di dalam hati. Hal tersebut membuat individu lebih senang dengan dunia maya dan akan merasa kesulitan berkomunikasi di dunia nyata. Untuk menghindari hal tersebut, maka kembangkanlah kemampuan bersosialisaasi dengan lingkungan sekitar”, papar Ibu Ririn.
Tidak hanya sendiri, Bu Ririn mengajak partnernya yang juga psikolog sekolah untuk menjadi narasumber dalam kegiatan ini, yaitu Ibu Nuraini Dyah R, Psikolog. Di sela-sela kegiatan, beliau memberikan ice breaking untuk mengecek tingkat konsentrasi peserta talkshow. Ibu Nuraini menjelaskan risiko yang mungkin ditimbulkan jika seseorang tidak bijak dalam bermedsos antara lain kelelahan fisik dan mental, kepekaan terhadap lingkungan menurun, sulit berempatu, Fear of Missing Out (FOMO), memiliki kecemburuan & konflik sosial, fokus menurun, citra diri menurun, serta menarik diri dari lingkungan.
Saat sesi tanya jawab, salah satu peserta kegiatan yaitu Naris (XII MIPA 2) menanyakan apakah ada dampak yang ditimbulkan dari konten seorang ibu yang membagikan aktivitas sehari-hari anaknya. “Semua pasti ada dampak positif dan negatifnya. Jadi, ketika meng-upload konten, seseorang harus memberikan value. Negatifnya jika ada predator di luar. Bisa jadi anak tersebut menjadi incaran dari predator-predator tersebut”, jawab Bu Ririn.
Di penghujung kegiatan, Bu Ririn memberikan pesan “Innamal A malu Binniyat, semua itu bergantung niat. Apa niat kita dalam menggunakan medsos itu akan menentukan dampak positif atau negatifnya. Konten medsos mencerminkan sikap individu. Mulailah dari hal sederhana dalam bijak bermedsos, salah satunya ialah meletakkan gadget saat sedang berbicara dengan orang lain.