Sholat merupakan kunci untuk meraih kebahagiaan (surga). Dikatakan bahwa salah satu sebab mengapa orang meninggal dalam keadaan suulkhotimah (meninggal dalam keadaan yang buruk) adalah orang yang meninggalkan sholat. Dan amalan pertama yang akan Allah hisab ketika nanti di alam kubur adalah sholat.
SMAHA (SMA Islam Hidayatullah) memiliki berbagai macam kegiatan untuk pembiasaan ibadah bagi warga sekolah, terutama siswa. Salah satu kegiatan tersebut ialah Pelatihan Sholat yang dilaksanakan pada Rabu 14 Juni 2023. Kegiatan yang mengangkat tema “Perbaiki Shalatmu, Allah Perbaiki Hidupmu” ini dilaksanakan secara terpisah, guru dan siswa laki-laki di aula, sedangkan guru dan siswa perempuan di ruang meeting. Melalui kegiatan ini diharapkan siswa/i mampu mengetahui dan memahami fiqih sholat.
Dalam acara kali ini cukup menarik, dihadiri oleh dua pemateri yang berbeda yaitu Habib Abu-Bakar bin Farid Al-Muthohar untuk siswa laki laki dan Ustadzah Nina Al-Munawwar selaku pemateri untuk siswi perempuan.
Ustadzah Nina memulai kegiatan dengan menuliskan satu hadist yaitu :
صلوا كما رأيتموني اصلي
yang artinya ‘sholatlah seperti kalian melihat aku (rasulullah) mengerjakan sholat’. Dari hadist itu beliau menyampaikan bahwa sampai hari ini setiap warisan satu persatu dari Rasulullah Saw, senantiasa dalam keadaan terjaga. Cara sholat Nabi tetap bisa kita pelajari di zaman sekarang kepada orang orang yang memiliki tali mata rantai yang tali rantainya sampai kepada Rasulullah Saw. Beliau menjelaskan cara sholat yang berlandaskan kepada madzhab Syafi’i.
Sebelum seseorang melaksanakan sholat maka wajib berwudhu. Wudhu menjadi kunci sah atau tidak sah nya sholat seseorang. Ustadzah Nina menjelaskan terdapat 6 rukun wudhu. Yang pertama ada niat, membasuh muka, membasuh kedua telapak tangan sampai siku, mengusap kepala, membasuh kaki, dan tertib. Itu adalah hal hal yang wajib dilakukan saat wudhu. Beliau juga menjelaskan secara rinci apa perbedaan membasuh dan mengusap serta batasan batasan dalam berwudhu.
Setelah beliau selesai menjelaskan terkait wudhu masuklah ke penjelasan sholat. Dengan begitu rinci beliau menjabarkan rukun sholat, lalu bagaimana bacaan niat, bagaimana melakukan gerakan sholat sesuai yang diajarkan nabi, bagaimana shof perempuan dalam sholat berjamaah dan lain sebagainya.
Siswi SMAHA sangat antusias dalam kegiatan ini. Hal tersebut terlihat saat sesi tanya jawab. Mereka sangat antusias bertanya seputar sholat seperti apakah boleh menggendong bayi saat sholat, dan lain sebagainya.
“Benahi cara wudhu dan usahakan gerakan sholat kita semaksimal mungkin bisa mencontoh gerakan sholat Nabi Muhammad SAW. Karena ketika sholat kita baik dan benar, maka urusan kita juga ikut baik. Tetapi, ketika sholat kita belum benar pasti ada saja urusan kita yang juga belum baik dan harus diperbaiki”, pesan Ustadzah Nina.
Penulis : Aisyah Muna K, XI MIPA 2.